Satu dari Sepuluh IoT tidak Aman
JAKARTA, PCplus – Sebuah lembaga sekuriti AS mewanti-wanti bahwa perangkat Internet of Things (IoT) punya cacat serius dalam hal sekuriti. The IOActive IoT Security Survey mengungkap sisi buruk perangkat yang saling terkoneksi dan memperingatkan bahwa perangkat di rumahmu kelak akan membawa kekecewaan. Mereka rentan karena saling terhubung dan apa pun yang bisa terhubung juga bisa diinterupsi dan diganggu.
Angka satu dari 10 itu datang dari sebuah panel profesional sekuriti senior yang diwawancarai IOActive tentang naik daunnya IoT. Para profesional ini kuatir sekuriti kurang diteggakkan di wearables sampai perangkat rumah tangga.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Setengah dari responden yakin kurang dari 10% produk IoT menawarkan cakupan sekuriti yang memadai. Sementara 85% yakni bahwa lebih dari setengah perangkat IoT aman.
Sekitar duapertiganya merasa sekuriti IoT akan lebih baik dibandingkan pada produk lan, tetapi saat ini mereka tidak berurusan dengannya.
“Banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan sekuriti dari semua produk, tetapi laju eksponensial masuknya produk IoT ke pasar, ditambah dengan jaringan resiko yang berkembang akibat konektivitasnya yang seringkali terbuka, membuat sekuriti IoT menjadi prioritas dan kepedulian utama,” kata Jennifer Steffens (Chief Executive of IOActive).
“Menurut Gartner, 21 miliar perangkat terkoneksi akan dipakai pada tahun 2020. Penting bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan produk-produk tersebut untuk memastikan sekuriti sudah terbangun di dalamnya. Jika tidak para peretas mendapat peluang untuk masuk tidak hanya ke dalam produk, tetapi juga sistem dan perangkat lain yang terhubung (dengan perangkat pertama).”
Masalahnya, sekuriti tidak dimasukkan dalam proses desain awal, tetapi dalam proses tahap berikutnya atau malah tidak sama sekali.
“Perusahaan seringkali buru-buru masuk tahap pengembangan agar produknya cepat masuk pasar agar ia masuk duluan, lalu mencoba menyertakan sekuriti belakangan,” kata Steffens. “Ini akan mendongkrak biaya dan menciptakan lebih banyak resiko dibandingkan menyertakan sekuriti di awal proses pengembangan,” tambahnya.