Wah, Cyberbullying Bisa Bikin Depresi dan Anoreksia
JAKARTA, PCplus – Cyberbullying terhadap anak dan remajan itu nyata loh. Memang menurut penelitian Growing Up Online – Connected Kids yang dilakukan Kaspersky Lab dan iconKids & Youth, hanya 4% dari anak-anak mengaku ditindas secara online. Sementara yang mengalami perundungan dalam kehidupan nyata mencapai 12%. Namun faktanya, 7 dari 10 kasus perundungan cyber berkonsekuensi traumatis.
Emosional anak disebutkan terganggu. Orang tua dari 37% korban melaporkan dampak kepercayaan diri yang sangat rendah, 30% melihat penurunan dalam proses belajar di sekolah, dan 28% mengatakan anak-anaknya depresi.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Tidak hanya itu, 25% dari orang tua menyatakan pola tidur anak-anaknya terganggu, dan bahkan mereka mengalami mimpi buruk (21%). Orang tua dari 26% korban menyadari anak-anaknya mulai menghindari kontak dengan anak-anak lain. Yang lebih menyedihkan, 20% orang tua menemukan anak-anaknya mengidap anoreksia.
Menurut Andrei Mochola (Head of Consumer Business di Kaspersky Lab), cyberbullying adalah salah satu hal yang paling berbahaya yang dihadapi oleh anak-anak di Internet, karena dapat berdampak negatif pada jiwa mereka dan menimbulkan masalah bagi sisa hidup mereka. “Solusi terbaik dalam hal ini adalah dengan berbicara kepada anak dan menggunakan software parental control yang dapat mengingatkan orang tua terhadap setiap perubahan mencurigakan di halaman jejaring sosial anak,” advisnya.