Friday, April 19, 2024
Baru TerbitBerita Teknologi

Trend Micro Ungkap Kejahatan Siber di Online Gaming

(ilustrasi: Trend Micro)
(ilustrasi: Trend Micro)

Dari laporan terkini yang diselenggarakan oleh Trend Micro, bertajuk “The Cybercriminal Roots of Selling Online Gaming Currency”, terungkap adanya kejahatan yang melibatkan para penjahat siber. Mereka terjun langsung untuk membobol lantas menggasak online game currency (mata uang maya pada game), kemudian menjual online game currency tersebut kepada para online gamer. Uang dari hasil penjualan online game currency kemudian digunakan untuk mendanai operasi-operasi kejahatan siber yang tengah mereka lakukan.

Dalam modus ini, para penjahat siber mengeksploitasi kelemahan para pemain online game yang biasanya tak segan dan tanpa pikir panjang mau membayar sejumlah uang tertentu untuk menukarnya dengan in-game currency (khususnya, in-game currency yang digunakan pada game jenis MMORPG (massively multiplayer online role-playing game).

MMORPG merupakan jenis game dengan online roleplaying yang memungkinkan pemain-pemain dari seluruh dunia bergabung dan turut bermain bersama dalam sebuah game. Pada jenis permainan seperti ini, biasanya para pemain memiliki sikap dan daya saing permainan yang tinggi, memperebutkan siapa yang paling unggul dalam meraih currency tertinggi dan aneka item langka terbanyak.

Dengan membeli online gaming currency secara langsung, pemain bisa menimbun in-game currency tanpa repot dan tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Dengan cara ini, pemain akan bisa mendapatkan in-game currency secara sah dari setiap fase permainan yang berhasil mereka tamatkan. Meskipun demikian, sebenarnya cara-cara ini tidak diperbolehkan oleh banyak pengembang atau perusahaan online gaming, dan bisa dianggap sebagai kecurangan sehingga bisa dikategorikan sebagai pelanggaran dan layak untuk di-ban.

Bermain curang pada permainan online memang bukan termasuk pelanggaran hukum, begitu pula kegiatan jual-beli online game currency. Penjahat siber tentu menyadari hal ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan peluang tersebut sedemikian rupa. Jumlah situs yang menjual online gaming currencies untuk jenis-jenis game tertentu, seperti FIFA, World of Warcraft, maupun Path of Exile dan lain sebagainya kini terpantau kian menjamur. Mereka menawarkan beragam layanan.

Salah satu layanan yang banyak diminati di antaranya adalah layanan untuk membantu menangkap Pokémon. Situs-situs seperti ini bahkan tak segan-segan melakukan promosi secara gencar  melalui iklan, penawaran promo, dan bahkan menghadirkan sistem pembayaran terenkripsi. Tak jarang beberapa malah ada yang beroperasi bak situs-situs belanja online yang menawarkan transaksi dengan cepat dan aman dengan dukungan layanan pelanggan yang tersedia selama 24/7.

Menurut Trend Micro, para penjahat siber terlihat makin rajin dalam mengembangkan dan memperjualbelikan online gaming currency di dunia maya. Aktivitas ini menghasilkan keuntungan berupa uang di dunia nyata, yang digunakan untuk mendanai setiap aksi kejahatan siber. Aneka kejahatan siber yang didanai oleh kekegiatan ini antara lain serangan ke enterprise, perusahaan, bahkan ke server-server milik pengembang game itu sendiri.

Dalam laporannya, Trend Micro juga mendeteksi beberapa serangan yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok peretas yang tergabung dalam grup Lizard Squad, Team Poison, dan Armada Collective. Trend Micro menyatakan bahwa dengan bermain curang di online gaming dengan membeli mata uang maya permainan melalui pihak-pihak yang tidak sah, berarti secara tidak langsung pemain turut menyokong matinya online game itu sendiri.

Pemain hendaknya memahami dan menyadari setiap dampak buruk dari sikap curang saat bermain game, via pembelian online game currency. Tindakan ini menurut Trend Micro mengancam keberlangsungan game yang mereka mainkan  Trend Micro menambahkan bahwa diperlukan peran aktif dari semua pihak untuk bersama-sama mengajak para pemain game agar bermain secara sportif dan menghindarkan diri dari aksi curang dengan tidak membeli online game currency.

Ristianto W

Menyukai dunia elektronika, Linux, dan jaringan komputer. Saat ini aktif mengelola beberapa server berbasis Linux.