Pernahkan kamu merasakan pengisian baterai terasa lama? Atau saat charger asli tertinggal dan menggunakan charger lain, proses pengisian terasa lebih lama dibanding menggunakan charger bawaan?
Mirip dengan smartphone, ternyata tiap charger juga memiliki spesifikasi yang berbeda. Menggunakan jenis charger sembarangan memang akan menimbulkan berbagai masalah, diantaranya proses pengisian baterai yang lebih lama.
Hal yang perlu diperhatikan adalah adaptor dari charger itu sendiri. Begitu pula dengan kabel USB yang digunakan. Lalu bagaimana mengetahui bagus atau tidaknya suatu charger saat mengisi daya ke smartphone.
Gunakan aplikasi
Langkah pertama adalah dengan memasang aplikasi bernama Ampere. Aplikasi besutan Braintrapp yang berukuran 4,4 MB ini merupakan aplikasi Android yang dapat membantu dalam mengukur seberapa berkualitasnya charger yang digunakan. Aplikasi ini akan menampilkan berapa ampere dari suatu charger sehingga kamu bisa membandingkan, mana charger yang bagus dan charger yang jelek, atau mana charger yang bisa mengisi baterai dengan cepat.
Jalankan aplikasi
Setelah menjalankan aplikasi tersebut, tunggu beberapa saat hingga tampil hitungan ampere yang berhasil dideteksi oleh aplikasi. Disini akan terlihat secara real time berapa ampere yang digunakan oleh smartphone dalam kondisi baterai sedang digunakan. Pada mode ini aplikasi akan menampilkan informasi dengan font berwarna jingga (oranye). Hasil pendeteksian akan menampilkan daya yang digunakan smartphone tersebut.
Pasang charger
Selanjutnya, untuk memeriksa kemampuan charger, hubungkan smartphone dengan charger yang kamu miliki. Setelah terpasang, jalankan lagi aplikasi Ampere. Tunggu beberapa detik hingga aplikasi tersebut menampilkan daya yang dihasilkannya. Saat terhubung dengan charger, informasi daya akan ditampilkan dengan font berwana tosca (hijau muda). Angka yang tertera menunjukkan daya yang dihasilkan charger tersebut saat mengisi baterai smartphone.
Bandingkan charger
Jika memiliki lebih dari satu charger dan ingin melihat perbandingan kemampuannya, kamu bisa mencobanya dengan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Ganti charger lain dan tancapkan ke smartphone. Jalankan kembali Ampere dan perhatikan daya yang dihasilkannya. Kamu bisa membandingkan dengan melihat informasi tersebut dan memilih mana daya yang lebih besar. Semakin tinggi daya ampere yang tertera, maka semakin cepat pengisian baterai yang dilakukan.
Tampilan informasi
Selain menampilkan daya yang dihasilkan, aplikasi Ampere juga memiliki informasi lain yang tidak kalah penting. Dari sini kamu bisa sekaligus memeriksa kondisi baterai, apakah masih bagus atau sudah saatnya diganti. Informasi lainnya juga menampilkan jenis baterai yang digunakan. Begitu pula dengan suhu yang sedang terjadi sehingga bisa memantau jika baterai dalam keadaan over–heat.
Percepat pengisian
Jika ingin pengisian lebih cepat, kamu bisa bereksperimen dengan mematikan fitur-fitur di smartphone. Misalnya dengan mematikan Wi-Fi atau internet data. Bisa pula dengan mengaktifkan fitur Airplane mode, lalu lihat perubahan asupan ampere yang terjadi. Mematikan layar akan mempercepat proses pengisian bateri, namun tentu saja kamu tidak akan bisa melihat informasi dari aplikasi.
Perhatikan suhu
Jika menggunakan cover, case, atau pelindung pada smartphone, perhatikan suhu yang dihasilkan saat pengisian baterai. Ampere akan mendeteksi suhu saat hal itu dilakukan. Lalu kamu bisa membandingkan saat pengisian baterai ketika smartphone tidak menggunakan cover tersebut. Adakah penurunan suhu? Jika iya, memang sebaiknya lepas cover tersebut. Karena panas berlebih akan memendekkan umur dari suatu baterai. Bahkan dalam kondisi terparah akan menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu perhatikan suhu saat pengisian baterai. Usahakan pula untuk tidak menggunakan smartphone saat pengisian baterai dengan aktivitas yang menguras daya, seperti menelepon atau berinternet.
Periksa keaslian charger
Ampere juga bisa digunakan untuk memeriksa apakah charger yang digunakan palsu atau asli. Lakukan pengisian baterai dengan charger yang ada dan jalankan Ampere. Perhatikan berapa tegangan dan arus yang masuk ke smartphone. Begitu hasilnya keluar, segera samakan dengan yang tertulis pada kepala adaptor charger. Jika ternyata angka voltase-nya beda jauh (di bawah setengah dari nilai voltase yang tertulis) maka bisa dicurigai bahwa itu palsu.