Jakarta, PCplus – DeepMind, proyek yang merupakan bagian dari Google, telah mengembangkan sistem AI baru yang disebut GenCast untuk prakiraan cuaca. Sistem ini menggabungkan pendekatan komputasi ilmuwan atmosfer dengan model difusi yang umum digunakan dalam AI generatif. Hasilnya adalah sistem yang mempertahankan resolusi tinggi sambil mengurangi biaya komputasi secara signifikan.
Baca Juga: AI Safety Clock, Memantau Tingkat Resiko AI
Keunggulan GenCast dari DeepMind:
- Akurasi Tinggi: GenCast dari DeepMind lebih akurat dibandingkan model prakiraan cuaca tradisional dari Eropa dalam 97% pengujian.
- Efisiensi Waktu: Sistem ini dapat menjalankan prakiraan 15 hari hanya dalam delapan menit menggunakan satu prosesor.
- Prakiraan Ekstrem: GenCast dari DeepMind juga unggul dalam memprediksi cuaca ekstrem seperti suhu sangat tinggi atau rendah dan tekanan udara yang tidak biasa.
Cara Kerja GenCast dari DeepMind
GenCast menggunakan model difusi yang dilatih dengan data cuaca realistis. Sistem ini memulai dengan input berupa “kebisingan” dan mengembangkannya berdasarkan kondisi atmosfer saat ini dan sejarahnya. Untuk prakiraan jangka panjang, sistem ini menggabungkan data aktual dan data prakiraan di waktu sebelumnya.
Penggunaan Praktis GenCast dari DeepMind
DeepMind menguji GenCast untuk memproyeksikan jalur siklon tropis dan prakiraan output tenaga angin global. Hasilnya, GenCast lebih akurat dalam memprediksi jalur siklon dan output tenaga angin dibandingkan model cuaca tradisional.
Dengan kinerja yang luar biasa ini, GenCast dari Google DeepMind menunjukkan bahwa menggabungkan pendekatan tradisional dengan AI dapat meningkatkan tingkat kecocokan dari prakiraan cuaca secara signifikan.