Sepuluh Tim Indonesia Adu Irit Bahan Bakar

Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang -
Telkomsel Orbit Pro Modem WiFi 4G High Speed
Rp1,129,000.00 Beli Sekarang -
AXIOO PONGO 960 I9-13900H SSD 512GB RTX 4060
Rp24,999,000.00 Beli Sekarang
JAKARTA, SENIN – Sepuluh tim dari lima universitas Indonesia, akan bertanding di ajang Shell Eco-marathon Asia 2011. Shell Eco-marathon merupakan ajang kompetisi kendaraan dengan efisiensi bahan bakar dan mekanika inovatif di kawasan Asia. Pagelaran yang sudah memasuki tahun kedua ini, rencananya akan diadakan di Sirkuit Internasional Sepang Malaysia 6-9 Juli mendatang.
Kesepuluh tim tersebut berasal dari lima universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas inonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tim UI dan ITB akan berkompetisi pada dua kategori dari delapan kategori yang dipertandingkan. Dua kategori tersebut adalah Kendaraan Urban dan Purwarupa (prototype). Untuk kategori kendaraan urban, Universitas Indonesia menghadirkan Urban Kalabia yang terinspirasi dari bentuk tubuh hiu biru. Sementara ITB, menghadirkan Cikal Nusantara, kendaraan yang desainnya terinspirasi dari bentuk daun.
Untuk kategori kendaraan purwarupa (car prototype), UI memperkenalkan Garuda Keshava yang terinspirasi dari bentuk burung Garuda dengan warna putih dan emas. Sementara ITB mengadaptasi bentuk tetesan air untuk menciptakan Rakata UEV-1.

Untuk menrancang prototip mobil-mobil yang mereka ciptakan, mereka menggunakan Autodeks Inventor. Perangkat lunak profesional ini membantu mewujudkan ide kasar sebuah kendaraan inovatif, menuangkan dan mengkalkulasi rancangan tersebut sebelum diproduksi.
“Inventor sangat bermanfaat bagi kami dalam menjembatani proses dari konsep dasar hingga ke desain yang lebih terperinci serta untuk menentukan tiap bagian dari
kendaraan sebelum dirakit. Peranti lunak ini bertenaga dan mudah digunakan sehingga kami dapat mengakselerasi desain kendaraan kami,” terang Ketua tim Sadewa dari Universitas Indonesia Fitra Didik Nugroho, seperti tertulis dalam rilisnya.
Sementara Asisten Manajer tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung Willem Lawrence menyatakan, “Autodesk Inventor membantu kami dalam memvisualisasikan ide kami ke dalam format 3 dimensi kemudianmengekstraksi gambar teknis sebagai ‘bahasa mekanika’ utama dalam proses manufaktur kendaraan.”