JAKARTA, SENIN – Sepuluh tim dari lima universitas Indonesia, akan bertanding di ajang Shell Eco-marathon Asia 2011. Shell Eco-marathon merupakan ajang kompetisi kendaraan dengan efisiensi bahan bakar dan mekanika inovatif di kawasan Asia. Pagelaran yang sudah memasuki tahun kedua ini, rencananya akan diadakan di Sirkuit Internasional Sepang Malaysia 6-9 Juli mendatang.
Kesepuluh tim tersebut berasal dari lima universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas inonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tim UI dan ITB akan berkompetisi pada dua kategori dari delapan kategori yang dipertandingkan. Dua kategori tersebut adalah Kendaraan Urban dan Purwarupa (prototype). Untuk kategori kendaraan urban, Universitas Indonesia menghadirkan Urban Kalabia yang terinspirasi dari bentuk tubuh hiu biru. Sementara ITB, menghadirkan Cikal Nusantara, kendaraan yang desainnya terinspirasi dari bentuk daun.
Untuk kategori kendaraan purwarupa (car prototype), UI memperkenalkan Garuda Keshava yang terinspirasi dari bentuk burung Garuda dengan warna putih dan emas. Sementara ITB mengadaptasi bentuk tetesan air untuk menciptakan Rakata UEV-1.
Untuk menrancang prototip mobil-mobil yang mereka ciptakan, mereka menggunakan Autodeks Inventor. Perangkat lunak profesional ini membantu mewujudkan ide kasar sebuah kendaraan inovatif, menuangkan dan mengkalkulasi rancangan tersebut sebelum diproduksi.
“Inventor sangat bermanfaat bagi kami dalam menjembatani proses dari konsep dasar hingga ke desain yang lebih terperinci serta untuk menentukan tiap bagian dari
kendaraan sebelum dirakit. Peranti lunak ini bertenaga dan mudah digunakan sehingga kami dapat mengakselerasi desain kendaraan kami,” terang Ketua tim Sadewa dari Universitas Indonesia Fitra Didik Nugroho, seperti tertulis dalam rilisnya.
Sementara Asisten Manajer tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung Willem Lawrence menyatakan, “Autodesk Inventor membantu kami dalam memvisualisasikan ide kami ke dalam format 3 dimensi kemudianmengekstraksi gambar teknis sebagai ‘bahasa mekanika’ utama dalam proses manufaktur kendaraan.”