Pengguna Jejaring Sosial Jadi Incaran
JAKARTA, RABU – Pengguna jejaring sosial menjadi incaran para mata-mata, begitu menurut ahli sekuriti Ira Winkler. Di konferensi sekuriti internet RSA yang berlangsung di London hari ini, Winkler mengatakan, “Orang menempatkan informasi sensitif di mana-mana di Internet. Para rekan kerja dan teman terbaik bisa jadi adalah orang yang paling sering menjadi sumber kebocoran informasi.”
“Jika kamu tahu hardware dan software dari sistem, maka kamu tahu cara meretas (hack) ke sistem itu,” kata Winkler. Ia menambahkan, menjalin hubungan dengan orang-orang yang belum pernah dijumpai secara fisik pada jejaring sosial seperti Facebook membuat resiko itu bertambah besar. “Jejaring sosial adalah gua harta karun. Setiap aspek dari kehidupanmu, minat, keluarga dan karyawan tersedia. Orang meninggalkan jejak yang menunjukkan kerentantan mereka.”
Winkler mencontohkan Linkedin, di mana mereka yang sedang mencari pekerjaan akan meminta para temannya untuk ‘merekomendasikan dirinya’, sehingga tampak bagi sebarang calon majikan yang sedang merekrut.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Four Square, kata Winkler, bahkan “lebih buruk ” karena memperlihatkan di mana kamu sedang berada. “Kamu bisa tahu seseorang sedang pergi ke luar negeri dan merampok rumahnya,” katanya.
“Segala sesuatunya menjadi milik umum. Bagaimana dengan aplikasi Facebook? Itu menggunakan data tentang kamu bahkan ketika teman-temanmu menggunakannya,” tambah Winkler. “Timeline Facebook bak buku emas bagi para penjahat, siapa pun bisa menyaru menjadi siapa pun.”
Menurut Winkler, para mata-mata yang sedang menyasar organisasi memilih orang yang “rentan”. “Pihak seperti intelejen Cina bisa masuk ke Linkedin, menyasar perusahaan, menyasar orang dan masuk. Untuk mendapatkan informasi, hanya diperlukan satu orang yang tak baik dalam organisasi itu.”
Wah seram juga ya…..
Perlu selektif memilih teman dan setting privasi yg ketat
weh ngeri ngeri… jan kita harus hati hatia