
JAKARTA, KAMIS – Pertumbuhan pesat telah dinikmati Dell Indonesia dalam kiprahnya di tanah air. “Empat tahun lalu, karyawan kami hanya 10 orang. Sekarang sudah 70 orang. Dan kantor ini tadinya dirancang untuk (menampung) 100 orang, tetapi kami berkembang cepat sehingga (harus) menambah ruang. Yang sekarang disiapkan untuk 200 orang,” ungkap Ng Tian Beng (Vice President & Managing Director, South Asia & Korea, Dell Global B.V. Singapore Branch) dalam ramah tamah usai meresmikan perluasan kantor Dell Indonesia di Jakarta siang tadi (19/1/2012).
“Kami banyak berinvestasi dan berharap akan ada perluasan lagi. Awalnya kami mulai dengan berjualan hanya ke kustomer komersial, lalu berkembang ke korporasi dan pemerintahan, kemudian SMB (small medium business), dan berlanjut ke consumer. Sekarang kami menjual semua lini produk, juga agresif ke solution space (storage), services, termasuk on-site service untuk customer, yang merupakan yang pertama ada. Dulu (kami menjual) hanya desktop dan notebook,” kenang Tian Beng.
“Indonesia berkembang paling cepat di kawasan Asean,” ungkap Tian Beng. Namun ia menolak menyebutkan angka pertumbuhan Dell Indonesia.
Kantor Dell berlokasi di lantai 48 Menara BCA di kawasan Jakarta Pusat. Ketika pertama kali berkantor di gedung ini, Dell Indonesia hanya menempati sebagian kecil lantai. Saat ini setengah lantai 48 menjadi lokasi kantor Dell Indonesia. Di sayap kanan yang merupakan perluasan kantor Dell berjajar meja-meja tanpa perangkat komputer. Di panel setiap meja hanya tersedia dua stopkontak dan dua port LAN. Inilah mobile workspace bagi karyawan Dell Indonesia.
“Meja tidak di-assign, yang di-assign hanya locker. (Jadi) harusnya kapasitas sekitar 80 (orang). Dengan begini bisa hampir dobel. Yang perlu diubah perangkat dan policy,” terang Peter Lydian (Direktur dan Country Manager, Dell Indonesia). “Dulu kantor itu, orang datang, duduk dan kerja di situ. Sekarang (kantor) untuk bertemu dan bertukar pikiran dan ‘go’. Kantor jadi fasilitas untuk Dell dan komunitasnya, maka fasum seperti meeting room diperbanyak,” tambahnya.
Tahun ini, kata Tian Beng, akan ada banyak produk consumer ditawarkan Dell. Salah satunya adalah ultrabook XPS 13. “Ini adalah ultrabook pertama Dell. Layarnya 13” tapi dalam form factor 11”. Layarnya terlindung Gorilla Glass edge-to-edge. Bobotnya 1,3kg,” kata Tian Beng. Kendati ditujukan untuk consumer, XPS 13, tutur Tian Beng, punya fitur korporat seperti asset tagging yang bisa dipesan dari pabrik Dell.
Tian Beng belum mau mengungkap harga Ultrabook Dell XPS 13 untuk pasar Indonesia. “Kalau di AS, dengan konfigurasi dasar SSD 128GB dan memori 4GB, harganya US$ 999,” katanya.
cuma yang membingungkan mencari surat dukungan untuk proyek pemerintah dll XPS 14z susah,saya minta ke Dellindo katanya penuh,kemana lagi yah distributor yg mau kasih surduk
Saya sebenarnya salah satu pengguna dell, beberapa kali saya membeli laptop
merk DELL, yg terakhir saya beli Dell dgn prosesor Core i5, namun saya kecewa, karena
kurang lebih 1 bulan ternyata dell yang saya beli bermasalah. Kerena masih garansi, barang tersebut sy garansikan, dan dinyatakan hardisknya rusak, kemudian barang saya terima kembali, dan sy gunakan kurang lebih 1 bln, ternyata laptop sy bermasalah kembali, kemudian sy komplain ke pihak penjual, kemudian pihak penjual memasukkan ke garansi, 1 minggu, 2 minggu sampai 3 minggu, laptop sy belum kunjung selesai, sy tanyakan katanya kerusakannya pd motherboadnya, sy cb bersabar, kemudian sy diminta tunggu 1 minggu lagi, karena sparepartnya didatangkan dari jakarta, sy dijanjikan senen barang yg dimaksud sampai ke solo, sy pikir klo datang kesolo hari senin, paling gak hari selasa apa rabu laptop saya sudah OK, hampir tiap hari sy telp tuk menanyakan kepastian laptop sy selesai, namun sampai hari sabtu tgl 27 april 2012 sy telp, dan dipastikan laptop sy belum juga selesai. Sy sudah bosan dengan semua alasan yg diberikan, sy ga tau lagi kemana harus mengadukan permasalahan ini.