Bukukan Laba Bersih 42%, Tahun ini Metrodata Targetkan Tumbuh 15,5%
JAKARTA, KAMIS –Tak kenal Metrodata Electronics Tbk (selanjutnya disebut Metrodata)? Perusahaan berbasis di Jakarta ini sudah malang-melintang di dunia TI sejak tahun 1983. Kini ia menaungi empat anak perusahaan: PT Synnex Metrodata Indonesia (dulu dikenal sebagai PT Metrodata E Bisnis), PT Mitra Integrasi Informatika, PT Soltius Indonesia, dan PT My Icon Technology.
Kemarin siang (20/6/2012), Metrodata menyelenggarakan public expose. Dalam acara tersebut jajaran direksi Metrodata memamparkan kinerja perusahaannya tahun lalu dan target tahun ini.
Randy Kartadinata (Direktur) membuka acara dengan mengumumkan kepindahan lokasi perusahaan dari Sudirman ke jalan S. Parman, Jakarta. “Dulu sewa, sekarang (kami) beli dengan sistem strata title,” jelasnya. “Rp 62,5 miliar untuk bangun gedung,” tambahnya. Mulai Mei tahun ini, keempat anak perusahaan Metrodata berada dalam gedung yang sama, APL Tower.
Rekomendasi Produk PCplus
-
Sale!
ASUS Zenbook 14 OLED UX3405MA-OLEDS511 – Ponder Blue
Rp16,999,000.00 Beli Sekarang -
GEEKOM Mini PC MiniIT11 Intel Core i7-11390H 16GB DDR4 512GB SSD Win11
Rp6,290,000.00 Beli Sekarang -
Sale!
ASUS ROG FLOW X13 GV301RA – R7RADA6T-O – R7-6800HS – SSD 512GB – 120HZ
Rp18,699,000.00 Buy product -
Sale!
Lenovo ideapad Slim 3i-14ITL6 – HYID i3-1115G4 SSD 256GB Arctic Grey
Rp5,899,000.00 Beli Sekarang
Randy juga mengumumkan pembagian dividen tahun 2011 sebesar Rp 4/saham dengan total nilai Rp Rp 8,98 miliar yang mewakili laba bersih 20,7%, serta penunjukan Lulu Terianto sebagai komisaris independen baru untuk menggantikan Cahyono Halim yang sudah berakhir masa tugasnya.
Paparan lainnya adalah tentang perubahan struktur perusahaan, yakni divestasi 51% saham EMC untuk mengurangi resiko akibat diakusisinya Sun Microsystems Inc. oleh Oracle Inc., dan joint venture dengan Synnex Techology Corp. (Taiwan) yang menyetor modal Rp 50 miliar (50% saham). Untuk tahun 2011, kendati tidak lagi mengonsolidasikan kinerja dari EMC, perusahaan tetap berhasil tumbuh 11,5%, atau Rp 455 miliar. Metrodata juga berhasil menekan biaya operasional sebesar Rp 57 miliar sehingga tahun lalu mencatatkan laba bersih Rp 43,43 miliar atau tumbuh 42,66% dibandingkan tahun 2010.
“Penjualan terbesar (tahun 2011) dari Synnex,” kata Randy. “Nyaris 400 juta dollar AS,” ungkap Agus Honggo Widodo (Presiden Direktur, PT Synnex Metrodata Indonesia). Synnex yang merupakan unit bisnis distribusi dengan lima jalur distribusi memberikan angka pertumbuhan penjualan tertinggi, 38%. Sementara penjualan unit bisnis solusi (Mitra Integrasi Informasi) tumbuh 25%, dan penjualan unit bisnis konsultasi (Soltius Indonesia) tumbuh 22%.
Lalu bagaimana dengan target tahun ini? Target penjualan secara keseluruhan tahun 2012 adalah tumbuh 15,5% menjadi Rp 5,092 miliar. “Penjualan unit distribusi ditargetkan tumbuh 14% menjadi Rp 3,6 triliun, unit solusi naik 15,9% menjadi Rp 1,5 triliun, unit konsultasi naik 12,5% menjadi Rp 134 miliar, dan unit ritel naik 428% menjadi Rp 51 miliar,” urai Randy. Sebelumnya, tahun 2011, Metrodata mencatatkan penjualan Rp 4,409 miliar, atau naik 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya.