JAKARTA, PCplus – Transfer teknologi itu penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pemakai (konsumen) tetapi kelak juga bisa menjadi pelaku bisnis. Transfer teknologi bisa dilakukan dalam banyak cara, termasuk melalui pelatihan.
Salah satu perusahaan yang serius melakukan transfer teknologi di tanah air adalah Huawei. ini dibuktikan dengan telah selesai dilatihnya 100 mahasiswa dari tiga universitas di Indonesia (ITB, UGM dan Universitas Telkom) selama lima hari (7 – 12 Juni 2014). Para mahasiswa ini dilatiih di Pusat TIK Nasional (Pustiknas) Ciputat dan STEI – ITB Huawei Training Centre, Bandung.
Mereka mendapat pelatihan untuk sertifikasi jaringan Huawei Certified Datacom Associate (HCDA), yang setara dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Network Administrator. Sebelum pelatihan bagi mahasiswa dimulai, Huawei telah memberikan pelatihan Training for Trainer kepada para pelatih tersertifikasi dari Pustiknas dan ITB.Sepuluh mahasiswa terbaik dari pelatihan fase 1 ini mendapatkan kesempatan untuk bergabung di program magang Telkomsel.
Dalam acara Inagurasi program Huawei Certified Datacom Associate (HCDA) Student Training tahap 1 pada 13 Juni lalu diCiputat, Sheng Kai (Presiden Direktur PT Huawei Tech Investment) mengatakan Huawei akan terus memberikan sumbangan bersama denganmitranya. “Untuk menjadikan Indonesia tempat yang lebih baik untuk hidup dan bekerja,” katanya.
Sementara itu Basuki Yusuf Iskandar (Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi)mengatakan, “Pendidikan yang berkualitas, yang diperkuat oleh keahlian kerja yang bersertifikasi, adalah aset penting yang harus dimiliki untuk menghadapi tantangan persaingan sumber daya manusia dari negara-negara ASEAN lainnya, dan kami benar-benar memusatkan perhatian terhadap hal ini.”
Huawei dan para mitranya (Balitbang Kominfo, PT Telkom dan PT Telkomsel) memang memiliki komitmen untuk mendukung program pelatihan telekomunikasi untuk talenta lokal dari universitas terkemuka Indonesia selama tiga tahun.