Sebagian besar dari kamu mungkin masih ingat, sekitar sepuluh tahun yang lalu, notebook yang berada di kasta tertinggi biasanya memiliki spesifikasi yang mewah dan terkini di jamannya. Bukan cuma itu, beragam notebook yang ada di kelas tersebut juga ada yang dilengkapi dengan beberapa feature sangat menarik, seperti desain yang ringkas dan bobot yang sangat ringan, layar sentuh, atau bahkan layar yang bisa dilipat dan dilepas sehingga bisa berubah menjadi tablet. Saat itu feature-feature tersebut hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang saja karena harganya yang begitu tinggi.
Kini, semakin banyak perangkat mobile seperti smartphone, phablet, dan tablet yang berkinerja tinggi dan mampu menggantikan sebagian besar peran notebook untuk kebutuhan ringan hingga sedang. Hal ini tentunya membuat notebook perlu memberikan nilai tambah lagi untuk membuatnya tetap menarik ditengah-tengah gempuran berbagai perangkat mobile lainnya.
Dimulai dari Netbook
Sejak beberapa tahun silam, Intel telah melahirkan sejumlah konsep menarik untuk membuat perangkat komputer jinjing ini semakin variatif dan menarik. Kamu tentu masih ingat perangkat netbook yang diluncurkan pada tahun 2007 silam. Di periode ini pula Intel memperkenalkan lini prosesor terbaru Intel Atom yang ditujukan untuk perangkat dengan konsumsi daya yang sangat rendah. Intel Atom dan netbook memang tergolong berhasil di jamannya karena mampu menghadirkan sebuah perangkat komputasi murah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan yang ringan.
Era netbook pun berakhir pada tahun 2011-2012 lalu. Di tahun 2012, Intel kembali memperkenalkan sebuah konsep perangkat mobile baru, yaitu hybrid atau yang juga dikenal dengan sebutan 2-in-1. Perangkat ini memiliki konsep menggabungkan tablet dan notebook menjadi satu. Jadi, kamu bisa memfungsikan perangkat ini sebagai sebuah notebook saat bekerja dan membutuhkan keyboard fisik, serta bisa juga difungsikan layaknya sebuah tablet dengan melepas layarnya. Konsep ini sebenarnya telah hadir di perangkat kelas atas seperti yang telah PCplus utarakan di awal tadi. Namun kali ini Intel memastikan akan menghadirkan fasilitas ini ke pengguna yang lebih luas lagi dengan menyediakannya ke perangkat-perangkat yang lebih terjangkau.
Meningkatnya kebutuhan komputasi para pengguna tak mampu diladeni oleh Intel Atom generasi awal yang masih
menggunakan arsitektur lawas. Untuk itu, Intel kembali meluncurkan Intel Atom generasi terbaru untuk notebook pada pertengahan 2013 lalu. Intel Atom generasi baru ini telah menggunakan arsitektur terbaru Bay Trail yang jauh lebih efisien dan jauh lebih bertenaga dibandingkan Atom generasi sebelumnya.
Perangkat 2-in-1 yang Terjangkau
Dengan hadirnya Intel Atom generasi terbaru, serta konsep hybrid yang semakin massal. Maka sekarang ini, kamu tak lagi perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mendapatkan sebuah perangkat hybrid. Soalnya, Intel telah bekerja sama dengan berbagai produsen notebook terkemuka seperti Asus, Acer, HP, Lenovo, dan beberapa merk lainnya untuk menghadirkan berbagai perangkat hybrid atau 2-in-1 yang memiliki harga terjangkau. Perangkat-perangkat ini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dengan desain notebook standar yang layarnya dapat dilepas, hingga tablet dengan keyboard eksternal yang terpisah. Saat ini di pasaran telah hadir beberapa perangkat 2-in-1 dengan harga yang terjangkau, seperti Asus Transformer T100, serta Acer Iconia W4.
Tak lupa, penggunaan Intel Atom generasi terbaru pada perangkat-perangkat ini juga membuat kinerjanya sangat baik di kelasnya. Selain peningkatan kinerja, Intel juga telah meningkatkan tingkat efisiensi daya sehingga konsumsi baterainya sangat irit. Jadi, kamu bisa berlama-lama menggunakan perangkat ini tanpa perlu takut kehabisan baterai. Efisiensi dayanya juga membuat Intel Atom ini sangat dingin sehingga bisa menggunakan sistem pendinginan pasif (tanpa kipas).