iCIO Community, komunitas CIO dan eksekutif di bidang TIK, baru-baru ini kembali menggelar Executive Leadership Forum. Dalam acara ini, diundang puluhan CIO dan jajaran dewan direksi C-Level lainnya dari berbagai sektor industri serta pemerintah. Tujuannya, membahas fenomena ekonomi digital berikut peluang dan tantangannya di Soehanna Hall, Jakarta.
Menurut CTI, iCIO Executive Leadership Forum 2017 ini mengusung tema “Unlock the Full Potential of Digital Economy” untuk membantu industri memaksimalkan potensi ekonomi digital sebagai penentu inovasi dan pertumbuhan bisnis. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dari beberapa aspek seperti teknologi digital, dukungan kebijakan, dan utilisasi data.
Acara seminar dan diskusi ini didukung oleh para profesional industri, pakar bisnis, serta Pemerintah RI sebagai pembicara kunci, di antaranya Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) yang memaparkan program Kementerian Keuangan RI dalam mendukung ekonomi digital demi pertumbuhan ekonomi nasional, Handry Satriago (CEO General Electrics Indonesia) yang mengungkap strategi GE membantu industri mewujudkan transformasi digital melalui inovasi teknologi, dan Derianto Kusuma (Co-founder Traveloka) yang berbagi pengalaman dan kiat sukses Traveloka memenangkan persaingan di tengah menjamurnya startup digital.
Dalam keterangannya, CTI menyatakan bahwa topik ini dikupas lebih dalam pada sesi diskusi panel bertajuk “The Growing and Expanding Digital Economy” yang dimoderatori oleh Prof. Rhenald Kasali kepada jajaran panelis, yaitu Noor Iza (Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika), Abdus Somad Arief (CTO & CIO Telkom Group), Akhsan Nurullah (Kepala Divisi Operasional Teknologi Sistem dan Informasi Bank Rakyat Indonesia/BRI), dan Emirsyah Satar (Chairman MatahariMall.com).
“Ekonomi digital diprediksi menjadi tulang punggung perekonomian sebagian besar negara di seluruh dunia. Untuk mendapatkan manfaat digital sebesar-besarnya, Indonesia perlu berbenah diri, baik dari segi infrastruktur teknologi, keamanan data, maupun regulasi yang mendukung pertumbuhan bisnis, ditopang dengan inovasi yang berkelanjutan. Melalui event ini, kami ingin menjembatani komunikasi antara pemerintah dan pelaku bisnis lintas industri untuk dapat saling bertukar pikiran maupun berinovasi dalam mengembangkan ekonomi digital. Didukung pula oleh kemitraan iCIO dengan perguruan tinggi, kita ingin memperkuat kolaborasi antara tiga pilar ini, sejalan dengan penerapan yang oleh para pakar disebut sebagai triple helix for innovation,” ujar Agus Wicaksono (Chairman iCIO Community).
“Indonesia memiliki bekal yang ‘ciamik’ untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terkemuka di masa depan dengan SDM yang tak kalah terampil dan pasar lokal yang berpotensi besar mengembangkan e-commerce. Pada tahun 2020, revolusi bisnis online Indonesia diprediksi akan mendongkrak Pendapatan Domestik Bruto sebesar 22%. Dengan nilai bisnis yang sangat besar diperlukan regulasi khusus yang mengatur bisnis online ini. Untuk itu, pemerintah menetapkan E-Commerce Roadmap yang mengatur perihal pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, serta edukasi dan sumber daya manusia,” jelas Semuel Abrijani Pangerapan (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo).
Lembaga riset Gartner memprediksi pada 2018, koneksi menjadi ekonomi baru yang mendorong organisasi untuk meningkatkan investasi pada aset dan sistem fisik sebanyak tiga puluh persen. Kehadiran teknologi digital memungkinkan semua perangkat yang terkoneksi mampu meningkatkan nilai produk dan layanan yang sifatnya tradisional melalui pemanfaatan data, konten, algoritma, analisis, serta hubungan antarpelaku ekonomi dalam sebuah ekosistem digital. Nantinya CIO, chief data officer dan chief digital officer akan dituntut untuk mampu mengidentifikasi sumber potensial dari nilai digital, aset digital yang sudah ada, produk dan jasa, serta value dari setiap komponen tersebut.