Akuisisi Kudo, Grab Indonesia Bangun Pusat R&D di Indonesia
JAKARTA, PCplus – Tahu Grab dong ya. Ia adalah perusahaan teknologi yang menyediakan layanan transportasi darat: motor, mobil, kurir barang, jasa pesan makanan.
Tiga bulan lalu Grab yang di Indonesia mulai beroperasi sejak 2014 itu mengumumkan master plan Grab 4 Indonesia 2020. Salah satu janji Grab saat itu, tutur Ridzki Kramadibrata (Managing Director, Grab Indonesia) dalam jumpa pers di Jakarta (18/5/2017), adalah membuka pusat R&D di tanah air dalam kurun waktu dua tahun.
Tak sampai dua tahun, janji itu telah digenapi. Setelah mengakuisisi perusahaan startup Kudo, Grab kini memiliki pusat R&D di kawasan Kebayoran, Jakarta. Nyaris 150 engineer Kudo pun langsung bergabung dalam tim R&D Grab Indonesia.
Sampai akhir 2017, kata Ridzki, pusat R&D Jakarta itu menargetkan akan memiliki lebih dari 200 engineer lokal. Mereka akan berkantor di kompleks seluas 4500 meter persegi. Para engineer lokal ini bertugas menciptakan inovasi-inovasi layanan Grab di Indonesia, mulai integrasi layanan mitra ke aplikasi Grab, fitur baru untuk solusi pembayaran mobile GrabPay, dan fitur-fitur yang memudahkan proses pembayaran mitra pengemudi dan pemesanan melalui aplikasi.
“Kami yakin dapat berbagi beragam inovasi yang diciptakan pusat R&D kami di Jakarta secara global,” tukas Ridzki.
“Sebagai perusahaan teknologi global, tidak sebatas modal, kami juga memiliki tanggung jawab untuk berbagi keterampilan teknologi terdepan dan membentuk talenta engineering lokal yang mumpuni, yang kemudian akan menciptakan jutaan wirausahawan mikro,” ucap Anthony Tan (Group CEO & Co-founder, Grab) .
Pusat R&D Jakarta, jelas Anthony Tan, adalah pusat R&D Grab yang ke-6. Sebelumnya Grab sudah membangun pusat R&D globalnya di lima negara: India (Bengalore), Tiongkok (Beijing), Vietnam (Ho Chi Minh City), AS (Seattle), dan Singapura.