Meski Indonesia memiliki banyak universitas yang telah mencetak banyak sarjana komputer, hal ini masih belum mampu untuk mengatasi kekurangan developer siap pakai yang dibutuhkan baik oleh perusahaan yang telah mapan ataupun oleh startup.
Sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan pendidikan modern dan solusi untuk mengatasi kekurangan kebutuhan developer tersebut, M. Haidar Hanif (IT Consultant dan ex Senior Instructor Hacktiv8) sebagai program lead bersama William Hendradjaja (Co-Founder Impact Hub Jakarta) sebagai business lead, membuat sebuah coding bootcamp dengan nama Impact Byte.
Menurut Haidar dan William, Impact Byte adalah coding bootcamp intensif yang memakan waktu selama 8 minggu (5 hari seminggu). Tujuannya adalah mendidik seseorang dengan latar belakang apapun menjadi seorang progammer profesional dengan kemampuan full stack web application, atau dalam kata lain, full stack web developer.
Haidar dan William menambahkan bahwa dengan alokasi waktu belajar selama enam puluh jam per minggu, para peserta akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dibutuhkan sebagai seorang developer, mulai dari pembentukan pola pikir (mindset) sebagai seorang developer, alur pengembangan perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak, arsitektur dan database, hingga cara membangun sebuah produk digital.
Impact Byte menyatakan bahwa basis bahasa pemrograman yang akan diajarkan adalah JavaScript modern. JavaScript menurut Impact Byte adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini. JavaScript menawarkan fleksibilitas yang dapat diterapkan dalam beragam produk digital, mulai dari web, desktop, Android, iOS, IoT, hingga robotika.
Pada minggu pertama, Impact Byte menyatakan bahwa peserta akan mempelajari dasar-dasar web seperti HTML dan CSS, serta software development seperti, Git dan GitHub, user inteface (UI), dan algoritma dasar. Selanjutnya di minggu kedua, peserta akan belajar untuk menguasai pengembangan frontend dan backend dengan tool dan teknik seperti, jQuery, REST API, Node.js, dan Agile.
Di minggu ketiga, peserta akan dibekali ilmu tentang pembangunan database dengan tool antara lain, MySQL, PostgreSQL, Firebase, MongoDB, serta metode pengetesan dan paradigma pemrograman lainnya seperti object-oriented dan functional programming. Pada minggu keempat, peserta akan mendalami arsitektur aplikasi dan user interface menggunakan library React.js dan Redux.
Pada minggu kelima, peserta akan mendapatkan materi seputar keamanan produk digital seperti authentication dan authorization, bahkan lebih jauh terkait Internet dan protokol lainnya, serta algoritma dan struktur data klasik pada ilmu komputer.
Pada minggu keenam, peserta akan berusaha untuk membuat salah satu replika sederhana dari produk-produk digital populer yang sudah ada, seperti Facebook, Twitter, Wikipedia, Airbnb, Quora, dan lain-lain.
Lalu, pada minggu ketujuh dan kedelapan, peserta akan ditantang bekerja sama dalam tim untuk mengembangkan produk digital mereka sendiri sebagai syarat kelulusan.
Selain pengetahuan dan skill seputar teknologi, peserta juga akan dibekali skill pengembangan diri, seperti cara melakukan presentasi dengan benar, cara memasarkan diri, hingga penanaman nilai-nilai sosial dan kewirausahaan. Dengan demikian menurut Impact Byte, setelah lulus nantinya peserta tidak hanya bisa bekerja untuk orang lain namun juga bisa membangun startup-nya sendiri.
Untuk mewujudkan hal ini, Impact Byte menyatakan telah mengajak beberapa nama yang telah berpengalaman di dunia startup maupun education seperti Vikra Ijas (CMO Kitabisa.com), Akira Wong (mantan Instructional Lead General Assembly), dan Handrich Kongdro (co-founder CIDER di BINUS University) sebagai advisor.
Impact Byte menyatakan memberikan fasilitas career support untuk membantu para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan ataupun networking dalam membangun karier mereka. Untuk program ini, Impact Byte menyatakan telah menggandeng beberapa mitra strategis seperti, CIDER Binus, Jakarta Social Entreprenurs, Collective.id, Sixty Two Experiences, CyberMantra, InTouch, MauBelajarApa, Froyo Framework, Nodeflux, Piyiku, Pinjam.co.id, Plater, Qlue, Saga.id, Octoprint, PawHi, dan Zahir.
Impact Byte menyatakan para calon peserta dapat mendaftarkan diri via alamat impactbyte.com. Demi menjaga kualitas lulusan, Impact Byte menyatakan bahwa setiap calon peserta yang mendaftar akan melalui proses seleksi tertulis dan wawancara. Pembelajaran akan dimulai di bulan Oktober 2017 dengan jumlah maksimal 10-12 peserta.
Dengan jumlah peserta tersebut, Impact Byte mengklaim menawakan kelas yang lebih fokus sehingga setiap peserta dapat mendapatkan perhatian yang memadai dari pengajar.
Berminat mengikuti bootcamp ini? Jika ya, siapkan dana Rp25 juta. Namun, Impact Byte menyatakan memberikan promosi harga khusus bagi perempuan, career changers, aktivis sosial, dan penyandang disabilitas. Demi memudahkan para calon peserta yang memiliki keterbatasan finansial, Impact Byte juga menyatakan telah bekerja sama dengan Dana Didik untuk bantuan pendanaan.
“Ke depannya kami ingin menjadikan Impact Byte sebagai sebuah entitas penyelenggara pendidikan berbasis teknologi, tidak hanya sekedar coding bootcamp saja. Kami berencana untuk mengembangkan berbagai kelas yang lain seperti UI/UX design, digital marketing, dan technopreneurship,” tutup Haidar.