Himbauan pemerintah untuk Work From Home bagi para pekerja di Jabodetabek, menyusul keputusan meliburkan sekolah selama 2 minggu, agar anak-anak belajar di rumah, memberikan dampak tersendiri buat saya sebagai IT di sebuah stasiun tv lokal di Jakarta.
Sejak semalaman, GM memberi perintah untuk mencari solusi yang aplikatif, agar karyawan yang Work From Home, bisa dipantau keberadaan dan tugas-tugas hariannya. Jujur saja, sebagai tv lokal, bekerja secara remote bukanlah sebuah hal yang umum.
Berdasarkan hasil diskusi saya dengan teman-teman lainnya, rata-rata kantor mereka sudah biasa melakukan WFH ini. Bisa jadi karena memang core bisnis mereka adalah media online, yang KPI-nya bisa dilihat dari jumlah artikel yang disetorkan, untuk bisa dipublish di media mereka. Juga beberapa karyawan perusahaan multi-nasional yang memang lebih mementingkan goal daripada sekadar presensi kehadiran di kantor.