San Fransisco, PCplus Live – Elon Musk tersandung kasus hukum. Enam mantan karyawan Twitter menggugatnya karena mengubah kantor menjadi “Twitter Hotel”. Disebut seperti itu karena para karyawan dipaksa untuk begadang di kantor demi mengubah platform media sosial burung biru itu.
Baca Juga: Waduh, URL Pendek Twitter Dimanfaatkan
The San Francisco Chronicle melaporkan bahwa para pejabat kota membuka penyelidikan terbaru terhadap perusahaan yang diambil alih oleh Musk akhir tahun lalu.
Hal ini dilakukan setelah para mantan karyawan, termasuk mantan wakil presiden real estate, menggugat Elon ke pengadilan federal di Delaware. Gugatan diantaranya berisi kalau Twitter tidak membayar pesangon yang dijanjikan.
Mereka juga menuduh tim Elon mengubah desain kantor pusat yang berada di bangunan Art Deco tahun 1930-an di pusat kota San Francisco. Desain baru “Twitter Hotel” tersebut dianggap telah melanggar aturan dari standar bangunan yang seharusnya. Perubahan tersebut termasuk mematikan lampu dan menambahkan kunci yang tidak akan terbuka selama keadaan darurat.
Salah satu penggugat adalah, Tracy Hawkins. Ia sebelumnya bekerja sebagai wakil presiden real estat Twitter yang bertanggung jawab untuk mengelola kantor fisik dan sewa perusahaan.
Dalam gugatan Hawkins, awalnya ia tidak menentang pengambilalihan oleh Musk. Namun terpaksa mengundurkan diri ketika Elon Musk dan tim transisinya bersikeras bahwa ia melanggar etika profesional. Hawkins dituduh dengan sengaja melanggar sewa dan kontrak lainnya terhadap kantor Twitter.
Ini bukan pertama kalinya para pejabat kota San Francisco bersitegang dengan pemilik SpaceX itu. Sebelumnya, Elon digugat karena memecat sebagian besar pekerjanya karena mengubah sebagian kantor pusat perusahaan menjadi kamar tidur.
Di awal tahun, pengawas bangunan San Francisco memberikan waktu dua minggu kepada kontraktor konstruksi Twitter untuk mengajukan izin penggunaan bangunan jika ingin tetap menggunakan dua ruang konferensi sebagai kamar tidur.
Kota ini meluncurkan investigasi pada bulan Desember setelah Forbes melaporkan tentang kamar tidur tersebut. Namun, Elon malah menjadikan masalah ini untuk menyerang Walikota San Francisco, London Breed karena dianggap telah melakukan inspeksi tanpa sepengetahuan darinya. Meskipun tidak ada bukti bahwa Breed terlibat dalam inspeksi tersebut.