Jakarta, PCplus – Ayoconnect, perusahaan teknologi finansial terkemuka di Indonesia, berkolaborasi dengan Susquehanna Venture Capital menyelenggarakan diskusi panel bertema “Meningkatkan Partisipasi Ekonomi: Pembahasan Inklusi Keuangan dan Dinamika Pembayaran di Indonesia”. Acara ini berkomitmen menyoroti peran teknologi finansial. Utamanya dalam memperluas akses ke layanan keuangan. Acara ini sekaligus mendiskusikan tantangan dan peluang terkait dinamika pembayaran dan inklusi keuangan Indonesia.
Baca Juga: Ayoconnect Gagas Pembayaran Ramah Lingkungan
Acara yang berlangsung pada 15 Mei 2024 silam ini dihadiri oleh lebih dari 60 Direktur dan Pendiri Startup dari berbagai sektor usaha. Chiragh Kirpalani, Founder dan CEO Ayoconnect, mengatakan kalau acara kolaborasi ini bertepatan dengan HUT Ayoconnect ke-8. “Kami sangat bersemangat untuk merayakannya bersama Susquehanna Venture Capital. Salah satu dana ventura yang telah berpartisipasi dalam putaran pendanaan sebelumnya untuk Ayoconnect. Inklusi keuangan adalah bagian penting dari misi Ayoconnect untuk memperkuat ekonomi Indonesia. Dan acara ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendalami isu-isu krusial di ekosistem pembayaran dan strategi percepatan inklusi keuangan,” jelas Chiragh.
Pendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia didorong oleh pergeseran penggunaan layanan keuangan digital oleh masyarakat dari offline ke online. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil pada tingkat 5% di 2023 dan 2024. Melengkapi proyeksi ini, penetrasi internet di Indonesia juga telah meningkat secara signifikan. Data mencatat ada peningkatan dari 22,7% pada tahun 2021 menjadi 78,19% pada tahun 2023. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan pangsa pasar sampai 40%.
Untuk membahas tantangan dan potensi di atas, ada dua panel diskusi dalam acara ini. Bambang Brodjonegoro, Mantan Menteri Keuangan Indonesia dan Komisaris Utama Telkom Indonesia, Miranda Goeltom, Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Ilham Habibie, Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, dan Chiragh Kirpalani, CEO dan Founder Ayoconnect, mengisi panel pertama bertema ‘Lanskap Inklusi Keuangan dan Pembayaran di Indonesia’. Diskusi ini menggarisbawahi tiga strategi yang perlu didukung oleh seluruh ekosistem ekonomi di Indonesia. TErmasuk edukasi dan literasi keuangan digital, pengembangan infrastruktur jaringan internet yang mumpuni, dan regulasi yang mendukung.
Penekanan pada investasi berkelanjutan
Di panel kedua, Akshay Bajaj dari Susquehanna Venture Capital, Randall Aluwi, Direktur Indies Capital Partners, Jakob Rost, Chief Operating Officer Ayoconnect, dan John Patric Ellis, Associate Partner McKinsey, mendiskusikan ‘Perjuangan Founder dan Investor Menuju Profitabilitas’. Di sini ditampilkan pandangan 360 derajat dari sisi investor dan startup, khususnya di Kuartal 2 tahun 2024.
Seluruh panelis menekankan pentingnya investasi berkelanjutan dalam infrastruktur internet. Utamanya untuk mendukung permintaan yang terus meningkat akan layanan keuangan online. Sesi tanya jawab juga menyoroti pentingnya regulasi yang mendukung inovasi dengan tetap memprioritaskan perlindungan konsumen.
Acara yang diselenggarakan oleh Ayoconnect dan Susquehanna Venture Capital ini berhasil mendorong diskusi seputar tren terbaru, inisiatif kebijakan, serta peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri fintech. Tidak terkecuali di sektor perbankan, lembaga keuangan pemerintah, e-commerce, dan sektor keuangan lainnya di Indonesia. Ke depannya, Ayoconnect terus berkomitmen untuk berkontribusi pada percepatan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia.