JAKARTA, JUMAT – Banyak orang, khususnya anak-anak usia sekolah dan remaja, suka nge-net di warnet/wargame. Di lokasi ini, main game online, mengakses situs-situs yang kurang aman , sampai mengunduh video pun seakan-akan menjadi kewajiban bagi mereka yang tidak melanggan Internet di rumahnya itu.
“Di lokasi kantor kami ada warnet, dan pagi-pagi sekali anak-anak sudah ramai gedor-gedor pintu karena ingin main game,” tutur Chrissie Maryanto ( Marketing Director, PT Prosperita Mitra Indonesia) saat membuka acara Eset Peduli Warnet di Jakarta Design Center (6/5).
Namun ada citra buruk yang melekat di warnet/wargame. “Warnet atau wargame itu disinyalir sebagai biang virus. Tidak aman!,” ungkap Chrissie. Perkataan Chrissie diamini oleh Irwin Day (Ketua, Asosiasi Warung Internet Indonesia). “Salah satu masalah di warnet adalah virus. Sebab sebagian besar warnet, 95%, memakai sistem operasi Windows yang rentan virus,” aku pria berkacamata tersebut.
Hariono Ginoto yang memiliki 80 outlet warnet/wargame di seluruh Indonesia sepakat. “Banyak kustomer yang enggan datang ke warnet membawa USB (flash disk). Karena itu penjualan DVD-RW laris di tempat kami. Karena virusnya banyak kalau pakai USB,” cerita Chairman dan President Multiplus/WizGame itu.
Menurut Irwin, sebenarnya warnet/wargame bukannya tidak mau melakukan pengamanan dengan memasang software antivirus. Namun ada kendala menghadang, selain masalah penggunaan software original. “Tidak semua antivirus punya versi Business. Padahal warnet digolongkan sebagai bisnis dan karenanya tidak boleh menggunakan edisi Personal.”
Kenyataan ini menggugah Chrissie yang mengageni produk antivirus Eset tergerak untuk melakukan sesuatu. Apalagi warnet dianggap sebagai point of service. Ia ingin pelanggan (warnet) merasa aman sehingga ingin kembali lagi (ke warnet). Sementara itu AWARI punya program Warnet Bersih & Aman: bersih dari program-program yang tak pantas, dan aman dari virus. “Ingin warnet citranya bukan seperti sekarang, jorok,” kata Irwin.
Maka kedua pihak pun bergandeng tangan. Hasilnya, sebagai bagian dari program CSR (Customer Social Responsibility) Prosperita Mitra Indonesia sejak April lalu membagikan lisensi Eset Antivirus NOD32 Business Edition secara gratis kepada warnet/wargame yang berminat. Produk ini boleh dipakai cuma-cuma selama enam bulan di maksimal 25 komputer di setiap warnet/wargame tersebut. Diharapkan ini bisa menciptakan kondisi virus free zone.
Chrissie tadinya hanya membidik 1000 warnet/wargame di seluruh Indonesia. Tapi saat program ini diumumkan, awal Mei, sudah 945 warnet/wargame yang mendaftar, mulai dari Jayapura, Aceh, Bekasi sampai Jakarta. “Tapi walaupun sudah 1000, akan tetap diakomodir,” janji Chrissie.
Setelah masa 6 bulan gratis berakhir, warnet/wargame yang tergabung dalam program ini akan ditawari harga khusus. “Sedang formulasikan harga yang pas untuk warnet. Yang jelas diskonnya lebih dari 50%,” kata Chrissie.
Lalu bagaimana kamu tahu warnet/wargame ini melindungi komputernya dengan produk Eset, alias merupakan zona yang bebas virus? Gampang. Lihat saja bagian depan warnet/wargame. Di sana tertempel stiker Virus Free Zone dengan logo robot Eset.
“Warnet yang bersih dan aman, dengan interior terbuka, terang, ternyata penghasilannya lebih banyak dibandingkan yang sediakan video aneh-aneh,” kata Irwin mencontohkan kondisi salah satu warnet di Cepu.
Hebat, mau bagi2 antivirus nya gratisan.
Maju terus IT di Indonesia.
Maju terus ESET
Virus-virus lokal maupun non-lokal harus diberantas karena sangat mengganggu kelancaran dalam membuat tugas, pekerjaan dihadapan PC. Supaya terjamin keefektipan dan akuratnya data atau file.
Maju Terus IT Indonesia.
Thanx….
IT Indonesia semakin maju kedepannya terutama dalam pembekuan virus lokal dan non-lokal… Supaya kinerja dalam IT semakin akurat.
Maju Terus ESET.