JAKARTA, KAMIS – 4G (LTE – long term evolution) adalah jaringan telekomunikasi yang digembar-gemborkan akan menjadi primadona kelak. Namun migrasi ke sistem terbaru itu tidaklah mudah bagi para operator telekomunikasi yang sudah ada. Banyak kendala menghadang, mulai dari kesiapan infrastruktur sampai sumberdaya manusia.
Cara termudah sepertinya adalah dengan meng-outsource semua hal tersebut ke pihak ketiga. Langkah inilah yang ditempuh LightSquared, pemain baru dalam wireless broadband di AS. Mereka menyerahkan urusan pemasangan, instalasi, operasional dan pemeliharaan jaringan 4G (LTE) miliknya di seluruh AS ke tangan NSN (Nokia Siemens Networks) selama 8 tahun.
Kesepakatan ini merupakan outsourcing jaringan terbesar di AS. Nilainya besar, US$ 7 miliar. Melalui sekitar 40 ribu BTS, jaringan LightSquared diharapkan mencakup 92% populasi AS pada akhir tahun 2015. LightSquared pun bertekad untuk menjadi jaringan jaringan nirkabel broadband 4G dan satelit hanya-untuk-wholesale pertama di AS.
Jadwal peluncuran komersial pertama sudah dipatok, yakni pertengahan tahun 2011. Sampai 31 Desember 2012, diharapkan setidaknya 100 juta penduduk Amerika tercakup dalam jaringan kerjasamanya dengan NSN, lalu meningkat menjadi 145 juta pada akhir tahun 2013, dan 288 juta pada akhir 2015.