Perangkat mobile menempati posisi teratas sebagai perangkat yang paling banyak digunakan di dunia. Bahkan, ada tendensi–seperti diprediksi oleh para ahli–bahwa sebagian besar teknologi akan beralih ke perangkat mobile. Hal ini diungkap Jeriel Charis, Chief Operating Officer Elasitas, dalam presentasinya di acara Qt Smartphone Developer Day. Dari prediksi tersebut, Jeriel yakin bahwa industri mobile punya potensi untuk jadi industri masa depan.
Sebesar apa sih potensi industri mobile ini? Menurut Jeriel, hal ini bisa dilihat dari penetrasi pengguna mobile (5,2 miliar) di seluruh dunia yang jauh lebih besar ketimbang pengguna internet (2 miliar), PC (1,2 miliar), dan telepon tetap (1,2 miliar). Tak cuma di dunia, Indonesia juga memiliki fenomena serupa, di mana pengguna perangkat mobile seperti ponsel, jauh lebih besar jumlahnya ketimbang kepemilikan perangkat lainnya.
Hingga akhir 2010, di Indonesia tercatat ada 209 juta pelanggan ponsel. Jumlah ini 3,5 kali lebih banyak dibandingkan pengguna internet. Selain itu, 80% dari penjualan ponsel baru di negara ini sudah dilengkapi dengan akses internet. Jumlah perangkat inilah yang membantu mendongkrak penetrasi pengguna internet di Indonesia. Di mana, sebagian besar pengakses internet di Indonesia berasal dari pengguna perangkat mobile.
Dan tak cuma jumlahnya yang besar, orang Indonesia juga memiliki intensitas mobile browsing tertinggi di dunia, yakni 633 halaman web per bulan per orang. Kalau dihitung rata-rata, berarti tiap orang membuka 21,1 halaman web per harinya di perangkat bergerak mereka. Dari tingginya intensitas nge-net di ponsel ini, bisa dibilang orang Indonesia punya keakraban tingkat tinggi dengan ponselnya. Dan para ahli dunia juga memprediksi bahwa nantinya nge-net lewat mobile bakal lebih populer ketimbang nge-net dari PC, seperti diungkap Jon von Tetzchner, Co-founder Opera Software.
Nah, melihat angka-angka tadi, lewat Qt Smartphone Developer Day, para pengembang dan penggiat startup lokal di Indonesia berusaha digelitik untuk melihat bahwa industri mobile ini punya potensi besar buat digarap jadi ladang bisnis yang menjanjikan. Sehingga, diharapkan lebih banyak pengembang dan pemilik startup yang bisa membangkitkan potensi bisnis mobile di Indonesia.
Kalau kamu tertarik untuk jadi entrepreneur, ladang bisnis yang satu ini bisa kamu coba jajal. Jangan takut mentang-mentang nggak gape soal TI, karena seperti yang diungkap banyak entrepreneur TI yang diwawancarai PCplus, nggak perlu jadi pakar TI untuk jadi pengusaha di bidang TI. Yang diperlukan adalah insting bisnis dan passion atas apa yang kamu lakukan