JAKARTA, PCplus – Kamu yang profesional pasti kenal dan mungkin sekali pengguna LinkedIn. LinkedIn adalah jaringan profesional dengan sekitar 277 juta pengguna di seluruh dunia. Di Indonesia, begitu lansir LinkedIn, pengguna jasanya tercatat lebih dari 2 juta. Jumlah yang sama juga dicatatkan LinkedIn di negara tetangga kita, Filipina.
Di Asia Pasifik, begitu menurut rilis terbaru LinkedIn, ada lebih dari 50 juta pengguna LinkedIn. Pengguna terbanyak adalah India (lebih dari 24 juta). Pengguna terbanyak kedua adalah Australia (lebih dari 5 juta), diikuti oleh Cina (lebih dari 4 juta). Di bawah Indonesia dan Filipina adalah Singapura, Malaysia, Jepang dan Selandia Baru yang masing-masing memiliki lebih dari 1 juta pengguna.
Angka-angka di atas menunjukkan pesatnya pertumbuhan LinkedIn, yakni nyaris 3x. Padahal di Asia LinkedIn baru seumur jagung. Ia mendirikan kantor perwakilan regionalnya di Singapura pada Mei 2011. Untuk Asia, ia menawarkan layanannya dalam 6 bahasa. selain itu LinkedIn juga sudah punya klien ‘beken’ seperti Standard Chartered Bank, AirAsia, SingPost, Lenovo, University of Queensland dan Van Heusen.
“Kami sangat antusias untuk menjadi penghubung dan menciptakan kesempatan ekonomi bagi semua orang,” kata Hari Krishnan, Managing Director, LinkedIn Asia Pacific and Japan dalam rilis persnya.
Eh, mau tahu perusahaan mana di Asia yang punya pengikut terbanyak? Di urutan pertama adalah IBM. Berikutnya adalah HP (Hewlett-Packard), Accenture, Google dan Tata Consultancy Services.
Kalau di Indonesia? Peringkat pertama diduduki oleh Chevron. Urutan-urutan berikutnya adalah Unilever, BP (British Petroleum), TOTAL, dan Shell. Kecuali Unilever, empat perusahaan tersebut berkutat di sektor energi, oil & gas. Namun semuanya adalah perusahaan multinasional.
Jika diranking berdasarkan perusahaan, lima besar pengikut terbanyak LinkedIn di Indonesia adalah perusahaan Layanan Finansial, Minyak & Energi, Layanan dan Teknologi Informasi, Telekomunikasi dan Pertambangan & Logam.