Ada yang unik pada acara pembukaan Piala Dunia Sepak Bola 2014 di Brazil lalu. Saat itu Juliano Pinto mendapat kehormatan sebagai orang pertama yang menendang bola di acara tersebut. Lalu dimana uniknya? Ternyata Juliano Pinto adalah seorang pria yang mengalami kelumpuhan tubuh di bagian bawah. Pinto adalah seorang atlit asal Galea yang kehilangan fungsi bagian bawah tubuhnya akibat kecelakaan yang dialaminya. Dengan dibantu suatu alat bernama Exoskeleton, hal ini dijadikan sebagai momen bersejarah dimana pertama kali teknologi tersebut diperkenalkan secara luas dan merupakan salah satu teknologi unik yang ditampilkan di Piala Dunia kali ini.
Apa sih Exoskeleton itu?

Exoskeleton adalah suatu alat semacam pakaian tambahan yang bertujuan tidak hanya untuk melindungi, tetapi juga meningkatkan kemampuan penggunanya. Exoskeleton merupakan proyek yang dikembangkan untuk menjadi semacam robot cerdas, berbentuk modular yang ringan, dan dapat dikendalikan menggunakan kekuatan pikiran serta sensor dari pergerakan otot manusia. Dengannya, pengguna akan mampu melakukan hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan dengan mudah. Salah satu contohnya seperti Pinto yang mengalami kelumpuhan sehingga mampu berjalan dan menendang bola, atau memudahkan penggunanya mengangkat beban berat.
Terinspirasi kisah fiksi
Ide akan hadirnya teknologi Exoskeleton sudah ada sejak tahun 1868 yang tercetus dari sebuah novel berjudul ‘Steam Man of the Prairies’ karya Edward Sylvester Ellis. Saat itu Exoskeleton digambarkan sebagai sebuah robot besar yang dikemudikan oleh manusia. Di era sekarang, para pembuat film dari Holywood banyak membuat film yang didalamnya terdapat teknologi tersebut. Mungkin Anda ingat film Robocop, dimana tokoh utamanya menggunakan perangkat robot pada sebagian tubuhnya yang sudah tidak berfungsi. Pada film Matrix Revolutions dimana pasukan Zion mengenakan seragam robot yang dikendalikan manusia saat melawan serbuan sentinel. Atau film yang paling baru yaitu Exlysium yang dibintangi aktor Matt Damon yang menggunakan baju Exoskeleton. Namun yang paling populer adalah Iron Man dimana Tony Stark mengenakan pakaian robot yang menggunakan teknologi Exoskeleton. Dari sini bisa dilihat bahwa kedepannya teknologi Exoskeleton bakal lebih disempurnakan untuk bermacam-macam jenis dan kebutuhan.
Dikendalikan pikiran

Exoskeleton yang didemokan di Piala Dunia menggunakan mekanisme pergerakan yang dikendalikan oleh otak si pengguna. Sebuah topi digunakan guna mengambil sinyal dari otak dan mengirimkannya ke komputer yang terdapat di bagian belakang lalu mengirimkan pergerakan ke kaki serta bagian tubuh lainnya. Sensor yang bergetar dikoordinasikan untuk memberi respon berjalan bagi penderita yang syarafnya tak lagi bisa menerima rangsangan.
Mekanisme pengoperasian

‘Pakaian’ Exoskeleton ini menggunakan sistem hidrolik serta baterai dalam ransel yang bisa digunakan selama dua jam pemakaian. Karena masih merupakan tahap awal, Dr.Miguel mengatakan bahwa nantinya akan digunakan metode penggunaan daya yang lebih tahan lama tanpa menimbulkan dampak negatif, baik bagi pengguna maupun dari sisi kepraktisan penggunaannya.
Exoskeleton Piala Dunia

Exoskeleton yang didemokan di pembukaan Piala Dunia memang bukan merupakan proyek pertama yang berhasil diciptakan. Namun merupakan yang pertama kali dipertunjukkan secara luas. Teknologi ini dikembangkan oleh sebuah tim dengan nama The Walk Again Project yang merupakan proyek kolaborasi non-profit yang terdiri sekitar 170 ilmuwan di seluruh dunia. Proyek yang dipimpin oleh ilmuwan dibidang syaraf, Dr.Miguel Nicolelis, merupakan awal dari pengembangan Exoskeleton yang nantinya bakal banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dr.Miguel mengatakan bahwa tujuan pertama tim yang dipimpinnya memang lebih ditujukan di bidang kesehatan dimana nantinya kursi roda akan tergantikan oleh Exoskeleton bikinan mereka.
Purwarupa Exoskeleton

Hingga saat ini Exoskeleton masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu para ilmuwan terus mengembangkannya hingga benar-benar dapat dimanfaatkan secara umum. Banyak purwarupa yang telah diciptakan oleh para ilmuwan dengan beberapa desain dan metode yang berbeda. Hasil purwarupa ini juga hadir bagi berbagai macam fungsi dan kebutuhan. Sebelum diperkenalkan pada ajang Piala Dunia, Exoskeleton sudah sejak lama dikembangkan untuk kalangan terbatas. Contohnya di bidang militer dimana Exoskeleton digunakan oleh para tentara. Begitu pula untuk hal lainnya, terutama di bidang kesehatan. Konsepnya pun berbeda dengan Exoskeleton yang dipamerkan di Piala Dunia meski tujuannya sama.