JAKARTA, PCplus – UKM (usaha kecil menengah) menjadi incaran banyak vendor belakangan ini. Maklum jumlah mereka besar, 56 juta menurut data kementerian koperasi dan UKM pada tahun 2011, dan mereka mengontribusikan 60% dari produk domestic bruto (PDB) Indonesia. Apalagi hanya 30% dari UKM di tanah air yang sudah memanfaatkan teknologi untuk membantu bisnisnya.
Potensi inilah yang membuat UKM menjadi seksi di mata banyak vendor, termasuk konsultan Singapura PointStar. “Ekonomi Indonesia tumbuh sangat cepat dan ada banyak orang muda, lebih dari 50% berusia di bawah 25 tahun . Mereka muda, energetik, melek teknologi. Tapi ada gap di perusahaan yang tidak terlalu memanfaatkan teknologi. Orang bergerak lebih cepat dibandingkan perusahaan sehingga kami merasa bisa membantu perusahaan untuk berkembang, lebih kompetitif dan secara ekonomi,” tutur Justin Lee (CEO & Co-founder, PointStar) dalam jumpa pers di Jakarta tadi siang (7/5/2015).
Indonesia, bukan India atau Filipina, menjadi sasaran PointStar karena perusahaan ini ingin memoles talenta-talenta yang belum terasah. “Kami melihat banyak potensi di Indonesia dan untuk meningkatkan ekonomi, meningkatkan talenta orang-orang muda,” terang Lee.
Apa sih yang ditawarkan PointStar? “Kami menawarkan manajemen TI berbasis cloud untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan produktivitas. Untuk itu kami meluncukan program bagi 1000 UKM untuk dianalisis infrastruktur TI-nya, dan dicari tahu cara untuk berkembang,” kata Lee.
“Diberi saran untuk efisiensi yang bisa dilakukan agar usahanya maksimal,” tambah Yuwono Utomo (Sales & Marketig Manager, PointStar Indonesia). Jasa analisis infrastruktur ini gratis loh dan berlaku selama 1 tahun. Untuk ini, termasuk melatih UKM, PointStar menginvestasikan dana US$ 500 ribu.
Setelah analisis dan diberitahu bagaimana mengembangkan infrastrukturnya, UKM bisa memilih untuk menggunakan layanan SaaS (software as a service), Iaas (infrastructure as a service), PaaS (platform as a service), on-premises data center dan solusi perkantoran yang digelar PointStar. Untuk SaaS misalnya, bisa dipilih Google Apps for Works untuk berkolaborasi real-time dengan semua kantor cabang yang letaknya terpisah-pisah. Untuk yang butuh software ERP (enterprise resources planning) tersedia NetSuite yang berbasis cloud.
Jika tak mau menyediakan hardware sendiri, UKM bisa menyewanya dari PointStar, termasuk notebook seperti Chromebook dari Acer, Asus, HP dan Samsung, dan perangkat jaringan Cisco Meraki, Ubiquiti, Yealink dan Planet. Selain itu tersedia pula solusi software akunting Xero dn TradeGecko.
Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan jasa PointStar adalah Ekatama Group. Perusahaan hidrolik yang melayani perusahaan pertambangan dan perminyakan dan gas ini menggunakan Google Apps for Work untuk melancarkan komunikasinya dengan 9 kantor cabangnya.
“Lisensinya gratis satu bulan setelah jalan jika dibandingkan MS Office yang US$ 400 per user per tahun. Setelah itu dikenai US$ 50 per akun, tapi ada diskon 40%. Juga tidak kuatir jika laptop hilang, tidak pusing apakah data akan jatuh ke tangan competitor karena semua ada di cloud. Tidak perlu cabling, tidak ada staf TI, server. Semua diserahkan ke PointStar. Cuma perlu (sediakan) Internet,” tutur Yansen Chandra dari Ekatama Group tentang keuntungan menggunakan jasa PointStar.
O ya, UKM yang ditarget PointStar adalah perusahaan dengan omzet tahunan Rp 300 juta sampai Rp 50 miliar. “Yang jumlah karyawannya sekitar 300,” jelas Yuwono. Sektor ritel, makanan dan minuman (F&B), hotel, perdagangan, logistik, manufaktur dan konsultan adalah sasarannya. “Termasuk konsultan pajak dan hukum, yang karyawannya ratusan,” kata Yuwono
Saat ini, menurut Yuwono, PointStar sudah memiliki 30 – 50 klien di tanah air, antara lain Sampoerna, Calbee Wings, Amara, Glico Wings, Trisensa, Lerindro dan Plan Book Travel. Perusahaan dengan markas besar Singapura ini punya 2 kantor cabang: Jakarta dan Malaysia