JAKARTA, PCplus – MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) berarti persaingan tenaga kerja di tanah air akan semakin ketat. Bukan hanya bersaing dengan sesama warga negara, tapi juga dengan warga asing. Siap tidak ya kita?
Yang jelas, Indonesia butuh tenaga muda ahli di berbagai sektor dan industri. Apalagi kita ingin menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 pada 2030 nanti, seperti kata perusahaan konsultan manajemen McKinsey.
Agar bisa menjadi pemimpi di negara sendiri, kuncinya adalah kompetensi keahlian. Pendidikan menjadi fondasi dalam membentuk generasi muda menjadi individu yang handal dan siap menghadapi tantangan global. Sayangnya, menurut survei Organization for Economic Co-operation and Development (OECD 2015), peringkat kualitas pendidikan Indonesia tertinggal: pada di urutan 69 dari 76 negara yang disurvei.
Sementara kalau kita tilik AS, banyak sekali lahir inovator muda dunia dari masa ke masa. Rahasianya, penyelenggara pendidikan di Amerika Serikat menerapkan pendidikan yang berbasis science, technology, engineering, art dan math (STEAM).
Lewat metode pembelajaran STEAM, setiap mahasiswa diberi materi lintas ilmu dengan mengedepankan kolaborasi kerja, dan kemampuan sosial yang tinggi. Mereka dipicu untuk menjadi warga negara penuh tanggung jawab, pemimpin, dan entrepreneur sekaligus.
National Science Foundation menyebutkan, di era sekarang, 80% lapangan kerja mensyaratkan tenaga muda ahli yang dibekali pendidikan STEAM. Selain lebih fleksibel menentukan karier, tenaga ahli berbasis STEAM akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Hal ini dibuktikan Tio Manik, lulusan University of California, jurusan Business Administration 2010-2014. Sebagai lulusan dari kampus Amerika berbasis STEAM, peluang kerjanya lebih banyak. “Lulusan STEAM itu dapat izin 1,5 tahun. Biasanya cuma 1 tahun. Mereka (industri) punya ketertarikan sendiri terhadap jurusan itu karena belum banyak yang ambil, dan memang kompetitif,” kata perempuan yang kini bekerja di Indonesia Mengajar ini.
Hmm, apakah universitas di Indonesia ada yang mengadopsi STEAM? Ada kok. Salah satunya adalah Sampoerna University. Universitas ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk melakukan transfer kredit sejak tingkat dua ke kampus di Amerika Serikat dengan kerjasama berbagai institusi pendidikan dari Amerika, seperti Lone Star College System.