JAKARTA, KAMIS – Cloud computing banyak dibicarakan belakangan ini. Efisiensi disebut-sebut bisa terealisir melalui penerapan cloud computing di kalangan perusahaan. Karyawan tak harus datang ke kantor, tapi bisa mengakses aplikasi perusahaan dari mana saja dan dengan perangkat yang mereka miliki. Perangkat itu tak harus PC, tapi bisa ponsel atau BB. Karyawan tidak perlu terjebak macet, dan bisa memasukkan order dari mana saja.
Salah satu contoh aplikasi cloud computing bagi kalangan umum adalah Facebook. Namun cloud computing, kata Susanto Djaja (Presiden Direktur, PT Metrodata Electronics, Tbk) saat membuka jumpa pers acara Metrodata Solution Day di Jakarta (21/10/2010), bisa membuat orang TI gerah. “Cloud computing merupakan ancaman bagi orang TI yang berbasis konvensional. Cloud computing bikin orang TI berubah. Ia tidak bisa lagi berada di comfort zone,” urai Susanto.
Mengapa demikian? Sebab, tutur Susanto, upgrade, downgrade cukup di cloud dan terjadi di semua device. “Bisa trading, finance, manufacturing. Dengan biaya murah, cukup bayar per user, per bulan. Tidak perlu investasi orang TI,” tegasnya.
Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan cloud computing adalah Metrodata. “Sudah sukses lakukan satu tahun,” kata Susanto Djaja.
baru mau terjun ke dunia IT Support, udh dpt ancaman dari cloud computing. Wah, gw hrs banting setir secepatnya nih.
Kalo sistem cloud computing sukses, ini bisa mengatasi masalah perjalanan kerja.