JAKARTA, JUMAT – Pagi itu ruang ballroom sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta terlihat ramai. Banyak muka-muka muda berwajah Asia Timur tampak hilir mudik. Ada apa gerangan?
Ternyata hari itu 122 peneliti, akademisi, dan kalangan profesional di bidang teknologi citra dari 10 negara bertemu dan berdiskusi bersama dalam ajang IWAIT (International Workshop on Advanced Image Technology) 2011. Tujuh puluh satu pembicara dalam ajang internasional yang dituanrumahi oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN) itu berasal dari Jepang.
“29 pembicara dari Korea, 10 dari Indonesia, 4 dari Thailand, 4 dari Taiwan, dan satu dari Hongkong, Singapura, Yunani dan Tunisia,” kata DR. P.M. Winarno (Ketua penyelenggara) dalam acara jumpa pers pagi itu (7/1/2011).
“Acara ini bertujuan mempromosikan aktivitas R&D di bidang aplikasi multimedia. Juga untuk menyediakan forum global untuk berdiskusi dan menampung gagasan-gagasan inovatif,” kata Winarno dalam kata sambutannya. “IWAIT penting bagi para peneliti untuk menciptakan penelitian,” tambah Prof. Johannes Surya (Rektor, UMN).
Penasaran apa itu IWAIT? IWAIT adalah konferensi internasional yang bergengsi di kalangan peneliti, akademisi dan profesional bidang teknologi citra. Ajang yang dipelopori oleh Prof. Masayuki Nakajima dari Tokyo Institute of Technology dan Prof. Sang-Uk Lee dari Seoul National Unveristy Korea Selatan ini rutin digelar secara bergilir di negara-negara dunia bagian timur dan Asia Tenggara sejak 1998. Tahun ini giliran Indonesia yang menggelar acara yang berlangsung dua hari tersebut.
Mengapa Indonesia? Ini karena menurut salah satu penggagas IWAIT Prof. Masayuki Nakajima, negara kita punya potensi besar untuk berperan aktif di bidang teknologi citra. Ini diperkuat dengan ucapan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, bahwa permintaan akan industri multimedia, termasuk aplikasi multimedia mobile di negara kita tumbuh sangat cepat.
Lalu apa saja yang yang akan diangkat dalam IWAIT ke-14 ini? Antara lain topik Free-viewpoint TV oleh Masayuki Tanimoto dari Nagoya University, Jepang dan Development of 3DTV Systems in Korea oleh Prof. Yo-Sung Ho dari Gwangyu Institute of Science and Technology, Korea. Selain itu ada puluhan sesi yang dibagi dalam dua grup paralel selama dua hari tersebut (7 – 8 Januari).