Dibalik Speed Booster KakaoTalk

Logo Speed Booster technologies KakaoTalk
Logo Speed Booster technologies KakaoTalk

Jakarta, PCplus – Meski banyak yang bilang speed booster technologies KakaoTalk bikin chatting makin cepat. Sebenarnya bagaimana ya cara kerja teknologi yang didorong oleh dua teknologi utamanya, Image Relay dan Speed Booster Engine ini? PCplus menemui Mario Nicolas, Product Manager Kakao Indonesia usai perkenalan Speed Booster Technologies dan mendapat beberapa “petunjuk”.

Dalam presentasinya, Mario menyebutkan bahwa teknologi image relay pada dasarnya adalah proses pemotongan gambar dan mengirimnya berturutan. Ia pun menganalogikan pengiriman pesan gambar melalui internet seperti mobil yang tengah membawa muatan (gambar) melewati jalanan (bandwidth) yang macet. Tak pelak, mobil pun harus mengantri ketika jaringan sedang penuh. Efeknya, pesan lambat diterima.

Nah, Kakao menyiasatinya dengan memecah muatan itu dan mengirimnya dengan motor. Analogi ini kemudian dihubungkan dengan penjelasan Mario bahwa Kakao menggunakan pipe (bandwidth) yang lebih kecil dan tidak selalu aktif. “Ada juga messenger yang menggunakan pipa yang besar dan aktif terus,” terangnya. Selain itu petunjuk lain didapat dari Wikipedia KakaoTalk versi bahasa Inggris yang menyebutkan bahwa semua data KakaoTalk dienkripsi.

Menyimpulkan dari semua “petunjuk” itu, sepertinya Kakao memecah file gambar dan mengenkripsinya agar lebih ramping dan gegas melewati pipa bandwidth yang kecil. Server pun tak perlu mengeluarakn banyak daya untuk mengolahnya. Hasil akhir adalah pengiriman pesan yang lebih gegas. Dengan pipa yang lebih kecil tentu akan sangat berguna untuk mempercepat sampainya pesan di jaringan 2G (GPRS/EDGE).

Android, Windows Phone, Asha, iOS devices, dan Blackberry adalah platform yang didukung oleh aplikasi ini
Android, Windows Phone, Asha, iOS devices, dan Blackberry adalah platform yang didukung oleh aplikasi ini

Nah, dibelakang layar, Kakao menggunakan load balancer untuk servernya. Biasanya load balancer digunakan untuk menyeimbangkan volume kerja di tiap server. Sehingga penggunaan server yang ada lebih efisien. Sebab jika beban kerja hanya diserahkan pada sebagian server dan overload, alhasil kerjanya melambat bahkan bisa down. Kamu pun kecewa karena layanan tak bisa digunakan.

Mario juga menyebutkan bahwa Kakao menggunakan cloud untuk server global dan server fisik hanya di taruh di Korea. Selain itu, Kakao juga melakukan modifikasi di infrastrukturnya dengan Fusion Infrastructure yang membantu server menghadapi lonjakan trafik.

Berdasarkan pengakuan Woochan Ko, Team Leader IT Systems, Kakao, dengan infrastrukturnya ini, KakaoTalk berhasil menangani lonjakan trafik tanpa delay, seperti dilansir dari fusionio.com. Ko menyebutkan ini terjadi ketika KakaoTalk jadi salah satu andalan untuk berkomunikasi ketika terjadi gempa di Jepang. Saat itu jalur telekomunikasi mengalami kekacauan, namun pengguna bisa menghubungi sanak keluarganya menggunakan aplikasi Kakao, seperti dilansir dari blog WJS. Sayang, sampai tulisan ini diturunkan, pihak Kakao Indonesia belum dapat dihubungi untuk dikonfirmasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version