Terima Hibah US$15,6 Juta, Kaspersky Lab Identifikasi Sumber Malware APT

Jakarta, PCplus. Kaspersky Lab belum lama ini menyatakan bahwa Pemerintah Singapura telah memberikan pendanaan untuk proyek penelitiannya mengenai metode inovatif untuk mengidentifikasi sumber malware APT.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya Singapura meningkatkan kemampuannya dalam hal penelitian dan pengembangan (R&D) keamanan siber.

Bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS), Kaspersky Lab menyatakan bahwa proyek penelitian ini merupakan 1 dari 9 proyek keamanan siber yang didanai oleh Singapore National Research Foundation dengan dana sebesar US$15,6 juta.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa Pemerintah Singapura meluncurkan The National Cybersecurity R&D Programme Grant Call, pada bulan November 2016, yang berfokus pada potensi transfer ilmu dan teknologi keamanan siber.

Kaspersky Lab menambahkan bahwa pendanaan ini ditujukan bagi proyek yang melakukan penelitian terhadap bidang teknologi penting seperti pendeteksian, analisis dan pertahanan yang efektif terhadap ancaman, sistem IoT yang aman, security-by-design serta pengujian teknologi yang ada.

Menurut Kaspersky Lab, penelitian ini berfokus pada tiga bidang penting, yaitu; keamanan nasional, infrastruktur kritis dan negara pintar (smart nation). Kaspersky Lab menambahkan bahwa dari 23 proposal yang diterima, hanya 9 proposal yang dipilih berdasarkan kepentingan mereka dalam menciptakan dampak bagi Singapura dan adanya kemungkinan penerapan yang praktis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Kaspersky Lab menyatakan akan bekerja dengan NUS untuk mengembangkan proyek penelitiannya yang berjudul, “Malware Source Attribution through Multi-Dimensional Code Feature Analysis”.

Tujuannya menurut Kaspersky Lab adalah menciptakan solusi otomatis yang akan membantu para analis perangkat lunak dan tim respons keamanan memahami kemiripan antar-malware yang digunakan dalam berbagai serangan di dunia maya secara lebih efisien, serta dapat menentukan pelaku penyerangan dengan cepat.

Kaspersky Lab menambahkan bahwa ahli keamanan dunia maya biasanya mengumpulkan bukti setelah adanya serangan siber, menyamakan penelitian APT dengan paleontologi di mana analis malware menggali dan mengumpulkan artefak malware, memetakan dan menganalisis serangan serta mengikuti jejak para peretas untuk mengungkap dan mengetahui aksi mereka.

Kaspersky Lab menyatakan bahwa Singapura merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang menjalin kerja sama erat dengan Kaspersky Lab khususnya dalam bidang keamanan siber.

Pada tahun 2015, Kaspersky Lab menyatakan bahwa Eugene Kaspersky ditunjuk sebagai anggota The International Advisory Panel untuk program The National Cybersecurity R&D di Singapura, pada tahun yang sama Kaspersky Lab membuka kantor pusat APAC di Singapura.

Menurut Kaspersky Lab, salah satu upaya yang telah dilakukan antara Kaspersky Lab dengan Singapura adalah program pengembangan keterampilan melalui The Economic Development Board of Singapore (EDB) di mana siswa yang memiliki keahlian diberi kesempatan untuk berlatih di markas besar perusahaan di Moskow sebagai analis malware yunior.

Exit mobile version