Dunia pendidikan dan dunia industri di negara kita seringkali mengalami ketimpangan. Dimana ilmu yang diberikan di dunia pendidikan terkadang sudah tidak relevan dengan yang dibutuhkan kalangan industri. Untuk mempersempit jurang kesenjangan itu, IBM lewat program IBM Corporate Services Corp, menurunkan sepuluh karyawan terbaiknya untuk berbagi ilmu dengan kalangan pendidikan di Surabaya.
Sepuluh karyawan terbaik tersebut diambil dari berbagai negara, seperti Amerika, Romania, India, Inggris, Irlandia, Brazil dan Australia. Mereka akan membantu melengkapi kurikulum pendidikan setempat dengan memasukkan program bisnis dan teknologi yang dibutuhkan di pasar global saat ini. Dengan demikian, kampus-kampus akan lebih up-to-date terhadap kebutuhan industri.
“Sebagai wujud nyata komitmen IBM untuk menciptakan dunia yang lebih baik, IBM memanfaatkan sumber dayanya yang paling berharga untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan dunia yang berat,” jelas Hartini Harris, Country Manager, Marketing, IBM Indonesia. “Kami percaya bahwa kegiatan sosial ini merupakan wujud nyata kontribusi IBM untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih baik.”
Selama satu bulan para karyawan IBM itu tinggal di Surabaya, tim ini telah bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November, STIE Perbanas dan sebuah organisasi nirlaba, Lembaga Kemanusiaan Nasional, untuk membangun berbagai sistem TI, memberi masukan tentang isi kurikulum, alih kecakapan, dan membantu membangun hubungan antar perusahaan dan antara dunia usaha dengan pemerintah. Untuk menyesuaikan solusi yang mereka tawarkan dengan kondisi lokal Indonesia, mereka telah melalui pelatihan selama tiga bulan untuk mempelajari kebiasaan, budaya, bahasa, tujuan proyek, sosio-ekonomi dan situasi politik Indonesia.
Dr. Rovilla El Maghviroh, Dekan, STIE Perbanas menyambut baik program ini yang menurutnya banyak menuai manfaat. “Lembaga pendidikan juga meraih manfaat karena mendapatkan wawasan tentang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sedangkan para relawan memperoleh pengetahuan tentang budaya yang mereka butuhkan untuk menjadi pemimpin di dunia yang terintegrasi secara global ini,” Dr. Maghviroh menambahkan.
Ngga Cuma penerima tamu yang bersemangat dengan program ini. Hal serupa dialami Greg Greer, Service Improvement Manager, Global Technology Services, IBM Australia, yang jadi salah satu peserta program. “Saya sangat tertarik untuk membantu mengembangkan perencanaan strategis dan taktis guna mengembangkan organisasi nirlaba dimana saya ditugaskan dan membuat perbedaan bagi masyarakat Indonesia.”
IBM Corporate Services Corps ini sendiri merupakan inisiatif IBM untuk mengirimkan tim yang beranggotakan karyawan berprestasi dari seluruh dunia di bidang teknologi, konsultasi, penelitian, pemasaran dan keuangan ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi.
mau ralat. itu yg dimaksud Institut Teknoklogi Surabaya atau Institut Teknologi Sepuluh Nopember? Jika yg dimaksud adalah ITS Surabaya, PTN 5 terbaik se-Indonesia, maka seharusnya Institut Teknologi Sepuluh Nopember bukan Institut Teknologi Surabaya. Thanks
Terima kasih banyak bung Facri. Artikel sudah diralat 🙂