Yuk Belajar tentang Air Minum dan Sanitasi yang Layak!

ksan

Jakarta, PCplus  – Pengguna komputer sering terpaku di depan perangkatnya berjam-jam, apalagi kalau sedang main game. Lupa makan, lupa minum, lupa segalanya. Eh padahal minum air itu sangat penting loh!

Semua orang hidup membutuhkan air minum (disarankan minum 2 liter sehari). Kurang minum air bisa menyebabkan dehidrasi dan berdampak pada gangguan kesehatan, bahkan sampai membahayakan nyawa. Selain air minum, yang juga perlu diperhatikan kita semua, termasuk pengguna komputer, adalah sanitasi yang layak. Gak mau diare kan? Atau cacingan? Ini dua penyakit yang erat hubungannya dengan kualitas air minum dan sanitasi.

Nah seberapa pentingkah air minum dan sanitasi yang layak di mata kamu para pengguna komputer? Kalau di mata pemerintah, kata Dedy S. Priatna (Deputi bidang Sarana dan Prasarana, Bappenas) dalam jumpa pers jelang Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2013 di Jakarta kemarin siang (18/10/2013), sanitasi sering dianggap rendah prioritasnya dibandingkan jalan umum sehingga capaiannya begitu terbelakang.

Di ASEAN, Indonesia duduk di peringkat ke 8 dalam hak layanan sanitasi, kalah dari Vietnam dan Myanmar!  Di tanah air memang tak sedikit rumah tangga yang lebih mengutamakan ruang tamu yang bagus ketimbang membangun sanitasi yang layak. Menurut data Biro Pusat Statistik, 44% masyarakat belum punya akses sanitasi yang layak. Padahal sanitasi merupakan komponen terpenting dari penyediaan air minum.

Faktanya,  sanitasi yang buruk telah menyebabkan kerugian sebesar Rp 56 triliun setahunnya. “Setara dengan 2,3% PDB (data PDB 2010), atau setara dengan pembangunan 12 – 15 juta toilet dengan tanki septik yang layak, atau setara dengan 25% anggaran pendidikan nasional per tahun,” kata Dedy.

Yang memprihatinkan, 42 juta penduduk Indonesia masih buang air di sungai. Sampah pun lebih banyak dibuang ke sungai. “Semua masuk ke tanah, sungai sehingga menjadi sumber penyakit,” kata Dedy.

Apalagi sistem pengolahan limbah terpusat (swerage) masih sangat minim di negara kita. Berdasarkan data PBB 2011, cakupan sewerage kita sangat rendah, hanya 1%, (bandingkan dengan Malaysia 38%, Thailand 34%, Filipina 7%).

Di mata masyarakat, termasuk mungkin juga kamu, sumber air minum yang layak mungkin juga tak terlalu penting. Faktanya, kata Dedy sambil menunjukkan data tahun 2011, akses terhadap sumber air minum yang layak di Indonesia adalah yang terendah di Asia Tenggara (55%). Kalah dibandingkan Timor Leste (69%), apalagi India (92%). Negara yang aksesnya terbaik (100%) adalah dua tetangga terdekat kita, yakni Singapura dan Malaysia. Sementara per propinsi, berdasarkan data tahun 2012, akses terbaik adalah di DI Yogyakarta (>80%). DKI? Sekitar 30% saja. Yang terburuk? Kepulauan Riau (>20%).

O ya, sanitasi dan sumber air minum yang layak ini merupakan salah satu paket tujuan untuk pengentasan kemiskinan, dan termasuk dalam salah satu dari 8 target MDGs (Millenium Development Goals) 2015 yang telah disepakati Indonesia bersama 189 negara lainnya. Sanitasi di Indonesia ditargetkan mencapai angka 62,41%, dengan pencapaian saat ini 57,35%. Sementara target akses air minum layak adalah 68,87% dengan pencapaian 58,05%.

Sanitasi dan air minum yang layak, tandas Djoko Mursito (Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman), sebenarnya adalah urusan bersama, bukan hanya urusan pemerintah pusat atau daerah tapi juga perusahaan swasta, lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat, juga masyarakat.

Nah agar kamu menjadi lebih tahu tentang sumber air minum dan sanitasi yang layak, silakan datangi Balai Kartini, Jakarta pada 29 – 30 Oktober mendatang. Di sana akan digelar  Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2013 dengan konsep festival.

Kamu bisa mengikuti talkshow dari pihak kementerian Lingkungan Hidup, Pendidikan & Kebudayaan, PU, Kesehatan, Keuangan dan Dalam Negeri. Kamu juga bisa belajar perjalanan air dari hulu sampai hilir, termasuk  melihat Sanitation City, sehingga nantinya akan bisa berbagi pengetahuan dengan lingkungan sekitarmu. Ada juga kegiatan AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) Award yang merupakan penghargaan bagi kabupaten/kota dan komunitas pengelola sarana air minum dan sanitasi yang berkontribusi penting di daerahnya.

Lomba-lomba, antara lain lomba membuat alat musik dari sampah, lomba gambar dan mewarnai buat anak, lomba video YouTune dan lomba Tweets bagi kawula muda, juga ada. Akan ada juga dance bersama (flash mob), hiburan musik dan stand up comedy, game sampai puppet show.

Exit mobile version