Lazada: Sukses E-Commerce Tergantung Logistik

e-commerceJAKARTA, PCplus – Siapa tak kenal Lazada? Lazada adalah situs belanja online dan pelopor e-commerce yang populer di kawasan Asia Tenggara. Selain di Indonesia, Lazada beroperasi di 5 negara lain: Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Sebagai marketplace, Lazada menaungi 7000 penjual yang dibagi dalam 15 kategori Sementara secara lintas negara, tutur Magnus Ekbom (CEO, Lazada Indonesia), ada 1001 penjual dari Tiongkok, Hongkong dan Korea yang juga sangat berminat berjualan di Indonesia.

Cuma masuk ke pasar Indonesia, kata Ekbom, tidak semudah membalik telapak tangan. “Ada masalah logistik dari pasar negara lain untuk bisa memasuki Asia Tenggara.”

Keberhasilan sebuah bisnis e-commerce, tegas Ekbom, sangat tergantung pada kemampuan logistik. Lazada sudah membuktikannya. Untuk urusan logistik, pengiriman barang, Lazada menjalin kerjasama dengan 7 perusahaan jasa logistik seperti Tiki. “Kami juga membangunnya sendiri dengan distribution centre di Jakarta yang akan menjadi yang terbesar. Siap tahun depan,” kata Ekbom tentang jasa logistik miliknya yang bernama LEX (Lazada Express) dan melayani pengiriman di Jawa dan Bali.

Khusus untuk mengantisipasi lonjakan pesanan saat Online Revolution yang digelar mulai 11 November sampai 12 Desember 2015, pihak Lazada menambah jumlah staf dan pekerjanya di distribution center sampai 3x. Ini agar pesanan yang diterima bisa segera diproses dan dikirimkan ke pemesan. “Biasanya 3 hari sudah sampai, tapi tergantung wilayah. Kalau di daerah bisa lebih lama,” kata Ekbom.

Exit mobile version